Jumat, 04 April 2014


 
RESUME SHORTING DAN GRADING


Oleh:
KELOMPOK 4 THP C

Lina Isnawati (131710101033)
Nely Sendy Putri Hutapea (131710101036)
Herninda Kristiana Dewi (131710101082)
Daniar Wira Nugraha (131710101097)







JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


Sortasi dan Grading

Sortasi dan grading adalah istilah yang sering digunakan dalam industri pengolahan makanan, yang dianggap sama padahal pengoperasiannya berbeda. Sortasi adalah pemisahan bahan baku berdasarkan unit tunggal sementara grading adalah penilaian kualitas makanan dari keseluruhan komposisinya. Grading produk segar juga dapat didefinisikan sebagai memilah produk sesuai dengan kualitasnya. Shortasi dilakukan untuk meningkatkan nilai jual dari produk, karena dalam shortasi hanya produk yang memiliki kwalitas yang bagus yang akan lolos seleksi.
Hampir semua produk makanan mengalami beberapa jenis operasi penyortiran. Ada beberapa manfaat dari operasi penyortiran, yaitu ukuran dan warna dari produk makanan menjadi seragam. Selain itu, memudahkan pengontrolan proses seperti sterilisasi, dehidrasi atau pembekuan, dan operasi penyortiran juga lebih cocok untuk pengoperasian mekanik seperti pengurangan ukuran, pitting atau mengelupas.

1.5.1    Kriteria dan Metode Sortasi
Untuk pengukuran berat, biasanya metode yang paling tepat digunakan adalah cara sortasi, karena tidak tergantung pada bentuk geometri pada produk. Berat dari telur, buah atau sayuran dapat dipisahkan menggunakan pegas, tegangan ukuran, atau perangkat berat elektronik yang dimasukkan ke dalam sebuah sistem penyampaian. Dengan menggunakan serangkaian alat berbentuk  jungkit diatur agar berat semakin berkurang. Pada proses ini, produk dengan beban yang berat dilepas terlebih dahulu, diikuti dengan beban yang cukup berat dan seterusnya. Sistem ini dikendalikan oleh komputer dan sistem ini akan  memberikan data tambahan tentang jumlah dan perbedaan ukuran produk  dari petani yang berbeda. Ada pula sistem alternatif, yaitu dengan menggunakan 'ketapel'. Prinsipnya di mana produk akan dilemparkan ke tempatnya untuk  dikumpulkan menjadi satu dan dipisahkan berdasarkan berat produk tersebut menggunakn  alat ketapel pegas. Kelemahan dari penyortiran ini adalah waktu yang relatif lama yang dibutuhkan per unit.
Ukuran dan bentuk pada suatu produk makanan, sangat sulit didefinisikan dengan tepat. Untuk kategori ukuran, melibatkan sejumlah parameter fisik, termasuk diameter, panjang atau daerah yang diproyeksikan . Diameter berbentuk bulat seperti tomat atau buah jeruk secara konvensional dianggap ortogonal dari batang buah, sedangkan panjangnya berbentuk koaksial. Oleh karena itu, cara berputar dapat membuat ukuran penyortiran lebih tepat. Kategori ukuran dalam cara sortasi, memerlukan beberapa jenis layar. Yang utama adalah layar yang berlubang
Bentuk penyortiran berguna dalam kasus-kasus di mana produk makanan terkontaminasi dengan partikel ukuran dan berat yang sama. Hal ini termasuk untuk biji-bijian yang biasanya mengandung biji lainnya. Prinsipnya adalah cakram atau silinder dengan lekukan yang akurat akan mengambil biji dari bentuk yang benar ketika cakram diputar melalui tempat penyimpanan barang, sedangkan bentuk lain akan tetap dalam tempat.
Berat jenis dapat menjadi penanda adanya keserasian pada proses tertentu. Berat jenis kacang polong berhubungan baik dengan keempukan dan kemanisan, sedangkan kandungan padatan kentang, akan menentukan kecocokan dalam pembuatan keripik dan produk kering, yang berkaitan dengan kepadatan. Cara pensortiran berdasarkan kepadatan dapat diperoleh dengan mengapungkan kentang dalam air garam pada konsentrasi yang berbeda.
Sifat fotometrik dapat digunakan sebagai dasar untuk penyortiran. Dalam prakteknya, biasanya fotometrik berarti warna. Warna sering digunakan untuk mengukur kematangan, adanya cacat atau tingkat pengolahan . Warna manual penyortiran dilakukan dengan cara menyortir tabel , tapi cara ini mahal . Proses ini dapat diotomatiskan dengan menggunakan fotosel yang sangat akurat yang bisa membandingkan faktor bayangan dari produk makanan untuk menetapkan standarnya terlebih dahulu dan dapat mengeluarkan bagian – bagian yang rusak atau salah warna, misalnya penghitaman , unit , biasanya dengan hembusan angin kempaan. Sistem ini digunakan untuk makanan ya berpartikular kecil seperti kacang navy atau biji jagung untuk pengalengan, atau kacang-kacangan , beras dan buah kecil
Pemilahan Warna juga dapat digunakan untuk bahan yang harus diproses secara terpisah , seperti warna merah dan hijau pada buah tomat. Hal ini layak untuk menggunakan transmisi sebagai dasar untuk menyortir. Prinsip ini telah digunakan untuk menyortir ceri dengan dan tanpa batu serta untuk pemeriksaan internal , dan diterapkan juga pada  candling  telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar